KESADARAN DIRI DALAM ORGANISASI…
Berangkat dari sebuah kesadaran maka
akan timbul sebuah perubahan,kesadaran selalu mengambil peran strategis dalam
menentukan sebuah perubahan untuk mencapai sebuah tujuan. Kesadaran selalu
memberi efek positif baik dalam diri seseorang ataupun dalam diri suatu
organisasi. Bergerak atau fakumnya suatu organisasi terletak pada
anggota-anggotanya yang mempunyai rasa kedadaran akan pentingnya
berorganisasi,jika orang-orang dalam organisasi ini tidak berangkat dari sebuah
kesadaran dan terus terbuai dalam dinamika hedonisme yang dapat mematikan
sebuah kesadaran akan pentingnya sebuah organisasi maka orang-orang itu sendiri
yang menjadi pembunuh organisasinya. Contoh yang dapat kita ambil adalah dari
sebuah organisasi paling sederhana,paling di kenal oleh seluruh umat
manusia,yaitu Keluarga. Keluarga juka merupakan sebuah organisasi yang di mana
mempunyai tujuan dan struktur didalamnya,coba teman-teman bayangkan jika dalam
suatu keluarga tidak adanya keakuran antara Ayah,Ibu dan anak-anak maka akan
menimbulkan kekacauan dalam rumah tangga yang ujung-ujungnya berakhir pada
kehancuran. Sebab terjadinya kehancuran itu juga merupakan kurangnya rasa
kesadaran dalam diri anggota keluarganya, bahwa keluarga merupakan segalanya
dalam kehidupan.
Berangkat dari sebuah organisasi
kecil seperti keluarga kita akan mencoba melihat berbagai dinamika dalam
organisasi-organisasi besar yang berbaur Mahasiswa dan kekeluargaan. Berbicara
tentang mahasiswa berarti tidak lepas dari bentuk kesadaran diri yang sangat
dalam akan perubahan dan keluarga tentu saja merupakan sesuatu yang sangat
penting yang hukumnya Fardhu ’ain untuk dijaga agar tidak menuju kejalan
kehancuran. Semakin tinggi sebuah pohon maka semakin banyak angin yang
menerjang begitupun organisasi semakin besar namanya semakin kuat pula
probelematika yang datang baik secara internal ataupun eksternal. Ketika di
perhadapkan dengan berbagai problematika seperti ini,orang-orang yang berada di
dalam organisasi tersebut harus punya gagasan,punya ide,punya tindakan untuk
menghadapi hal-hal tersebut yang datang tidak terduga. Jika ketiga hal penting
tadi tidak terlaksana dan kita tidak
berangkat dari sebuah kesadaran akan pentingnya hal ini maka kehancuran menjadi
gerbang pertama. Kesadaran dan organisasi merupakan dua insan yang tidak boleh
dipisahkan karena berangkat dari sebuah kesadaran organisasi tersebut akan
berkembang dan tanpa organisasi kesadaran tidak akan menemukan wadahnya.
Pada zaman modernisasi saat
ini,memang berbagai problematika dalam kehidupan berorganisasi akan siap datang
dan mengempur tanpa apapun. Berbagai budaya baru serta hal-hal baru yang di
sajikan oleh para kapitalis memang sangat berpengaruh pada regenarasi hari
ini,realitas saat ini telah banyak membuktikannya. Mahasiswa yang seharusnya
mampu berfikir kritis serta lebih cenderung ke pemikiran kiri, kini seperti
mulai hilang di telan waktu dan kalaupun mahasiswa seperti ini masih tetap ada
maka mereka masih bisa di hitung dengan sepuluh jari tangan. Berbagai
organisasi saat ini memang sedang merasakan imbas dari arus globalisasi bahkan
sebuah organisasi yang bersifat kemahasiswaan yang dibungkus rapi oleh kekeluargaanpun
betul-betul merasakan imbasnya. Ketika organisasi seperti ini merasakan
imbasnya tentu saja tanpa kita sadari organisasi ini sedang berjalan menuju
kehancuran dan itu adalah sebuah realita yang tidak bisa dipungkiri. Ketika
suatu organisasi sedang menuju ke jalan kehancuran maka akan timbul pertanyaan
siapakah yang akan melindungi dan mengarahkan organisasi ini keluar dari
kehancuran?
Berangkat dari pertanyaan di
atas,maka hanya jiwa-jiwa yang mempunyai kesadaran akan penting organisasi
tersebut yang mampu mengmbalikan organisasi ke tujuan sebenarnya. Dalam sebuah
organisasi tentu saja mempunyai sebuah anggota, para anggota inilah yang harus
mampu menembuhkan sebuah rasa kesadaran dalam diri untuk menciptakan
perubahakan bukan hanya duduk diam menyaksikan semuanya hancur begitu saja dan
lebih parahnya lagi jika kita punya kesadaran akan kondisi organisasi saat ini
tapi kita tetap saja menjadi apatis atau cuek keadaan dan membiarkan semuanya
hancur maka kita akan menjadi penghianat sekaligus pelaku yang menembak mati
organisasinya. Tetapi jika hari ini kesadaran dalam diri menjadi kesadaran yang
benar-benar sadar, maka organisasi tersebut akan selamat dari kehancuran.
Sekali lagi yang harus di pertegas adalah kesadaran, karena kesadaran selalu
menjadi landasan awal menuju keselamatan organisasi dari segala kehancuran.
Maka untuk melahirkan sebuah
kesadaran diri, budaya seperti membaca, menulis, diskusi, aksi dan refleksi
menjadi hal penting yang harus terus di budidayakan karena tanpa hal itu kita
akan buta terhadap apa yang terjadi hari. Ketika kita buta,maka organisasi akan
buta dan ketika semua buta maka semua akan menjadi hilang arah. Yang dapat
menyelamatkan sebuah organisasi hanyalah orang-orang di dalam organisasi itu
sendiri ibarat sebuah badan ketika mengalami gatal maka hanya tangannya sendiri
yang mengetahui letak gatalnya. Solusinya adalah membaca,menulis,diskusi,aksi
dan refleksi menjadi pembangkit dari kesadaran diri dalam organisasi…
Komentar
Posting Komentar