PROSEDUR PENCATATAN ARSIP



MAKALAH PROSEDUR PENCATATAN ARSIP





KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Prosedur Pencatatan Arsip. Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas Sistem Pemeberkasan yang telah di berikan kepada kami berdasarkan pembagian kelompok.
Dalam kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih atas pemebriaan tugas ini di karenakan kehadiran tugas ini  telah memberi pengetahuan baru kepada kami serta mampu membuka cakrawala berfikir kami sehingga mampu menyelesaikan makalah ini dalam jangkan waktu yang telah di tentukan.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun, khususnya dosen dan berbagai kalangan intelektual lainya . Kami akan sangat menerima segala kritik dan saran dengan senang hati sebab pada dasarnya kami semua masih dalam proses pembelajaran dan masih membutuhkan berbagai bimbingan.

                                                                   
  
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang.
Arsip adalah setiap catatan (record atau warkat) yang tertulis, tercetak, atau ketikan, dalam bentuk huruf, angka atau gambar, yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan komunikasi dan informasi, yang terekam komunikasi dan informasi, yang terekam pada kertas (kartu, formulir), kertas film (slide, film-strip, mikro film), komputer (pita,tape,piringan,rekaman, disket), kertas photocopy dan lain-lain.
Sesuai dengan perkembangan kemajuan peralatan data dan informasi yang sudah sampai kepada era komputerisasi, maka arsip masa kini dapat terekam pada kertas, kertas film (celluloid), dan media komputer (disket, pita magnetik dan sebagainya).
Menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1971, pengertian arsip adalah (Depkes, 1971: 43)
  1. Naskah-naskah yang di buat dan diterima oleh Lembaga-lembaga dan Badan-badan Pemerintah dalam bentuk corak apa pun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemerintah.
  2. Naskah-naskah yang dibuat dan diterima olah Badan-badan Swasta  atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.
Berdasarkan pengertian di atas serta pengertian arsip yang berlandaskan pada UU maka dapat di katakan bahwa arsip merupakan sebuah hal penting yang harus mendapat perlakuan khusus baik dalam proses penyimpanan maupun penggunaanya sehingga masih dapat di pergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama. Maka untuk menjaga tingkat keawetan pada suatu berkas ataupun arsip dapat terus terjaga sehingga dapat di pergunakan kembali jikalau di perlukan. Maka untuk mewujudkan hal ini perlunya sebuah pemahaman akan proses penyimpanan serta prosedur pencatatan arsip sehingga mampun menciptakan sebuah keterangan yang jelas mengenai kondisi sebuah arsip maupun di mana letak penyimpanannya.
Hal ini juga sekaligus menjadi sebuah penegasan bahwa prosedur pencatatan ataupun penyimpanan merupakan sebuah hal vital yang pelu di pelajari dan di aplikasikan. Terutama dari segi pencatanan sebab prosedur pencatatan memungkinkan sebuah lembaga informasi seperti perpustakaan dll agar dapat menciptakan suatu prosedur pemberkasan yang berlangsung secara tersistematis dan mudah di kontrol sebab dengan melakukan pencatanan secara rutin dan teliti maka akan mendapat sebuah gambaran yang terperinci juga mengenai kondisi arsip,surat,ataupun dokumen yang sedang di pakai,di pinjamkan.


BAB II
PEMBAHASAN

Dalam proses pencatatan arsip ada tiga prosedur yang perlu di perhatian, tiga prosedur itu akan di uraikan di bawah ini sebagai berikut:
A.BUKU AGENDA
Mengagendakan surat adalah kegiatan mencatat surat masuk kedalam buku agenda (buku harian). Buku ini bisa disebut Buku Agenda Masuk (Daily Mail Record). Buku agenda adalah suatu buku yang digunakan untuk mengagendakan surat masuk maupun surat keluar dalam suatu perusahaan.

Fungsi dari buku agenda :
1. Sebagai alat bukti keluar masuknya surat
2. Untuk mengetahui jumlah surat masuk maupun keluar dalam kurun waktu tertentu.
3. Untuk mengetahui penomoran surat keluar.
4. Untuk membantu dalam melakukan pencarian surat.

Selain itu juga buku agenda terdiri atas 3 jenis format:
1                 Buku agenda tunggal      adalah buku agenda yang memuat daftar surat masuk sekaligus surat keluar dalam suatu format.
2 Buku agenda berpasangan adalah yaitu buku agenda yang lembar kanan untuk surat masuk dan sebelah kiri untuk surat keluar.
3     Buku agenda kembar adalah buku agenda yang terdiri atas 2 buku, satu buku untuk surat masuk dan satu buku untuk surat keluar.

 B.KARTU KENDALI
 
Kartu kendali adalah Lembar isian yang digunakan untuk pencatatan, penyampaian, dan penyimpanan surat yang sifatnya penting, sehingga bila surat diperlukan dapat dengan mudah ditemukan kembali.


Fungsi kartu kendali:
- Alat pengendali surat masuk dan keluar
- Alat pelacak surat
- Arsip pengganti bagi surat-surat yang masih dalam proses
- Sebagai pengganti buku agenda dan buku ekspedisi


Keuntungan menggunakan kartu kendali:
-Lebih efisien disbanding buku agenda
-Dapat membedakan sifat surat (penting,biasa,rahasia)
-Menghilangkan pencatatan berulang
-Mudah melacak lokasi surat yang dip roses
-Memudahkan penyusunan arsip
-Memudahkann inventarisasi dan penilaian arsip


Berikut contoh kartu kendali
Indeks         : Sejahtera, PT
Tgl                      :  05 November 2012
No. Urut             :  1             M/K : M

Kode  : Se

Isi Ringkas :  Pesanan barang
                       10 Unit Komputer Merek Toshiba
                       10 Unit Laptop Merek Toshiba

Lampiran   : 1 Lembar
Tgl. Surat        :  03 November 2012
No. Surat : 13/A/XI/12

Dari            :  PT Sejahtera, Jl. Raya Cempaka Putih No 123 Jakarta Pusat

Kepada      :  PT Genta Nusa Jl. Raya Pusaka Abadi No 12 Jakarta Selatan

Pengolah    :  Bagian Keuangan

Paraf   :

Catatan      :  -

KET:
-          Kolom indeks yang merupakan kolom yang kegunaannya untuk menulis kata tangkap sebagai petunjuk utama surat.
-          Kolom tanggal digunakan untuk mencantumkan nomor urutan surat
-          Kolom nomor surat yakni kolom yang isinya untuk mencatat nomor urutan surat
-          Kolom huruf M / K, untuk diisi huruf M jika surat yang diproses adalah surat masuk dan huruf  K jika surat yang diproses adalah surat keluar
-          Kolom kode adalah kolom untuk menulis kode klasifikasi arsip
-          Kolom isi ringkas kolom yang digunakan untuk ringkasan isi surat
-          Kolom lampiran adalah kolom yang digunakan untuk menuliskan keterangan mengenai jumlah dan jenis lampiran yang menyertai sebuah surat
-          Kolom ‘dari’ adalah kolom untuk mencatat dari mana asal surat tersebut
-          Kolom ‘kepada’ merupakan kolom yang digunakan untuk mencatat kepada siapa surat tersebut ditujukan
-          Kolom ‘tanggal’ digunakan untuk mencatat tanggal surat masuk atau surat keluar
-          Kolom nomor digunakan untuk mencatat nomor surat
-          Kolom pengolah berisi catatan pejabat pengolah
-          Kolom paraf adalah kolom tempat untuk paraf penerima surat
-          Kolom catatan yakni kolom untuk mencatat suatu keterangan lain yang dianggap perlu.


C.TATA NASKAH
Prosedur tata naskah adalah suatu kegiatan administrasi didalam memelihara dan menyusun data-data dari semua tulisan mengenai segi-segi tertentu dari sesuatu persoalan pokok secara kronologi dalam sebuah berkas.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil pemaparan di atas maka kami menyimpulkan bahwa prosedur pencatatan mempunyai pengaruh yang begitu besar terhadap kinerja suatu intisusi ataupun lembaga-lembaga informasi sebab pada dasarnya prosedur pencatatan yang di kelompokan ke dalam tiga tahapan tersebut sudah memiliki keunggulana-keunggulan tersendiri. Meskipun keunggulan di antara masing-masing tahapan berbeda-beda namun pada dasarnya tiga tahapan tersebut mempunayi suatu kesamaan yaitu mampu menciptakan suatu sistem kontrol terhadap arsip,dokumen,ataupun surat menyurat secara sistematis.
Namun keunggulan prosedur pencatatan tersebut masih menjadi sebuah pertanyaan besar dalam bentuk implementasinya sebab terkadang hal-hal sepenting ini masih terus di abaikan oleh pustakawan maupun perpustakaan. Krisis Sumber Daya Manusia ataupun sifat dan perilaku yang masih cenderung apatis di lingkungan Perpustakaan masih harus menjadi sebuah pekerjaan rumah yang besar jikalau ingin menciptakan suatu Perpustaan  yang tersusun secara sistematis baik dari sisi internal maupun eksternalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESADARAN DIRI DALAM ORGANISASI…

MAKALAH METODE PENELITIAN EKSPERIMENTAL